Minggu, 20 November 2016

laporan praktikum



LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE

LILIOPSIDA
(Subclassis Commelinidae dan Subclassis Zingiberidae)


Dosen pengampu : Asep Mulyani M.Pd










Nama               : Titin Maesaroh
Nim                 : 1413163118
Kelompok       : 1
Kelas               : IPA-Biologi A/IV
Asisten Praktikum :     -    Ali nurdin
-          Nina maulida


PUSAT LABORATORIUM IPA BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN IPA BIOLOGI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2015

LILIOPSIDA
(Subclassis Commelinidae dan Subclassis Zingiberidae)

I.         TUJUAN
1.      Untuk menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis Commelinidae dan Subclassis Zingiberidae.
2.      Untuk menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Family-family yang ada dalam Subclassis Commelinidae dan Subclassis Zingiberidae.

II.      DASAR TEORI
1.      Sub classis Commelinidae
           Sebagian besar adalah herba. Habitatnya berkisar antara aquatik sampai terrestrial bahkan epifit. Bunga biasanya mempunyai sepal atau petal, perhiasan bunga berbentuk sekam atau bulu kasar, atau tanpa perhiasan bunga. Pada anggota Commelinidae yang dianggap primitif, penyerbukan dibantu oleh serangga, sedangkan pada yang lebih maju dengan bunga yang tereduksi, penyerbukan dibantu oleh angin. Pollen umumnya trinukleat, jarang yang binukleat.
           Sekitar 50% dari species-speciesnya termasuk familia Graminae (Poaceae) dan 30% lagi termasuk familia Cyperaceae. Fosil yang paling tua umurnya adalah 85 juta tahun, sedangkan familia Graminae yang merupakan salah satu familia yang dianggap lebih maju muncul sekitar 60 juta tahun yang lalu. Sub classis Commelinidae terdiri dari 6 ordo, 16 familia, dan sekitra 16.200 species.

2.      Sub classis Zingiberidae
           Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada umumnya roset batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna. Bunga ada yang biseksual ada yang uniseksual, ada hipogyn tetapi sebagian besar Epigyn. Stamen berjumlah 6 dalam dua lingkaran, tetapi serikngkali hanya 5 atau 1 stamen saja yang fungsional sedangkakn sisanya steril atau berubah menjadi stamenodium yang petaloid. Gynoecium tersusun dari 3 karpel, beruang 3 atau kadang-kadang beruang. (Tjitrosoepomo, Gembong. 2009).
           Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo, 9 familia, dan kurang lebih 3800 spesies (Concruist, 1981:1157). Kedua ordo anggota Zingiberidae yaitu ordo Bromeliales dan ordo Zingiberales. Kedua ordo kurang lebih mempunyai jumlah spesies yang sama akan tetapi ordo Bromeliales hanya terdiri atas satu familia yaitu Bromeliaceae. Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia yaitu : Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae, Zingiberaceae, Costaceae, Cannaceae, dan Marantaceae.
           Zingiberidae menyerupai Liliidae (dan berbeda dari Commelinidae) pada umumnya memiliki nectaries septum dan biasanya memiliki kapal terbatas pada akar. Mereka menyerupai Commelinidae (dan berbeda dari sebagian besar Liliidae) dalam memiliki sepal dan kelopak baik dibedakan dalam warna dan tekstur dan memiliki perbungaan bracted. Sebuah paralel karakteristik menyirip- venasi terlihat pada 8 familinya. (Tjitrosoepomo, Gembong. 2010).
a.      Ordo Bromeliales
     Bromeliales adalah nama botani urutan tanaman berbunga. Ini  telah diakui oleh beberapa sistem taksonomi tanaman, ordo bromeliales hanya memiliki satu family yaitu family Bromeliacea. (SUDARNADI, H. 1996).
1.      Family  Bromeliaceae
           Bromeliaceae (yang bromeliad) adalah keluarga dari tanaman berbunga monokotil sekitar 3.170 spesies asli terutama ke Amerika tropis, dengan beberapa spesies ditemukan di daerah subtropis Amerika dan satu di Afrika barat tropis. Bromeliad mampu banyak menyimpan air dalam sebuah struktur yang dibentuk oleh basis erat yag tumpang tindih pada daun mereka. (Campbell, dkk. 2003).
b.      Ordo Zingiberales
     Zingiberales biasanya habitusnya herbal raksasa dengan daun dan bunga petiolate monosymmetric seringkali cukup besar dan agak rumit. Anggota kelompok ini sebagian besar terdapat pada daerah tropis.     
1.      Family Musaceae
           Suku pisang-pisangan atau Musaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk ke dalam bangsa Zingiberales. Karakteristik Musaceae merupakan tumbuhan herbal besar, disesebut juga batang semu, dengan daun yang lebar, bangun jorong dan memangjang, ibu tulang tebal, beralur disisi atasnya, jelas berbeda dari tulang-tulang cabangnya yang menyirip.
           Musaseae memiliki bentuk bunga monosymmetric yaitu memiliki lima tepal yang muncul bersamaan, bunga banci atau berkelamin tunggal, zigomorf, tersusun dalam sinsiunus yang terdapat dalam ketiak daun pelindung yang besar dan berwarna menarik.hiasan bunga dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkotanya. Kelopak berbentuk tabung, memanjang, berbagi 2 dengan tepi bergigi yang berbeda-beda. Mahkota berbibir 2, benang sari 5 dengan 1 tereduksi, tangkai sarai berbentuk benang, kepala sari berlekuk. Buahnya berdaging, tidak membuka, dan biji berkulit keras. (Ahmad Dasuki, Undang. 1992).
1.      Family Heliconiaceae
           Heliconiaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk ke dalam bangsa Zingiberales. Rimpang dengan lapisan endodermoid, tubuh dihias dan palung berbentuk, stomata polycytic, tangkai daun panjang, bunga miring monosymmetric, bawah daun-lateral T ± bebas, basally adnate untuk T, benang sari berlawanan staminodial T, ± berkerudung; amoeboid tapetum, non-syncytical; serbuk sari fungsional monoaperturate; 1/carpel bakal biji, basal, apotropous, bistomal mikropil; buah schizocarp berdaging atau buah berbiji, endocarp berkembang dengan baik, operkulum berasal dari funicle, testa dan tegmen tipis (tidak dibedakan), kromosom 1,4-4,5 m panjang; 0 koleoptil, tetapi selubung lobed, kerah tegak lurus kotiledon. (Tjitrosoepomo, Gembong. 2009).
           Heliconiaceae adalah habitus herbal besar dengan dua peringkat daun dan susunan bunga dengan besar, bracts berwarna di axils yang fasikula bunga dengan tepal petaloid; buah berbuah biji ditanggung pada pedicel, gemuk memanjang dan memiliki batu keras tunggal per loculus. Contoh: Pisang hias
2.      Family Cannaceae
           Suku kana-kanaan atau Cannaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk ke dalam bangsa Zingiberales. Cannaceae termasuk tumbuhan herbal besar, perennial, dalam tanah mempunyai rimpang yang tebal seperti umbi. Daun pada batang diatas tanah, besar, lebar, bertulang menyirip dengan ibu tulang yang nyata, tangkai daun pada pangkal melebar menjadi upih, lidah-lidah tidak terdapat. Bunga banci, zigomorf dengan daun-lama petiolate; bunga mereka yang besar, berumur pendek, dan asimetris dan memiliki gaya diratakan dan ovarium lebih rendah berduri lembut dan buah. (Tjitrosoepomo, Gembong. 2009).
3.      Family Zingiberaceae
           Zingiberaceae adalah tanaman terna parenial dengan rimpang yang kadang-kadang berbentuk seperti umbi yang biasanya mengandung minyak menguap hingga berbau aromatic. Batang diatas tanah seringkali hanya pendek dan mendukung bunga-bunga saja. Daun tunggal mempunyai sel-sel minyak menguap, tersusun dalam 2 baris, kadang-kadang jelas mempunyai 3 bagian berupa helaian, tangkai, dan upih. Helaian biasanya lebar dengan ibu tulang yang tebal dan tulang-tulang cabang yang sejajar, dan rapat satu dengan yang lain dengan arah serong keatas. Tangkai daun pendek atau tidak terdapat, upih terbuka atau tertutup. Bunga terpisah tersusun dalam bunga majemuk dan tunggal atau berganda, kebanyakan banci, zigomorf atau asimetrik.
           Hiasan bunga dapat dibedakan dalam kelopak dengan 3 daun kelopak dan mahkota yang terdiri atas 3 daun mahkota yang berlekatan pada bagian bawahnya membentuk suatu buluh, dengan bentuk dan warna yang kadang-kadang cukup atraktif. Benang sari 1 dengan 3-5 benang sari mandul yang kadang-kadang bersifat seperti mahkota. Bakal buah tenggelam, beruang 3. Tangkai putik diujung, tidak terbagi, bebeas. Memiliki bakal biji banyak, dan biji bulat atau berusuk, serta mempunyai salut biji, dan endosperma banyak. Family ini mempunyai sekitar 40 genus, dan 1400-an spesies, contohnya yaitu laos (Alpiana galangal), kunyit (Curcuma longa), jahe (Zingiber officinale Rosc), temulawak (Curcuma xanthorrhiza), Kencur (Kaempferia galanga). (Campbell, dkk. 2003).
           Herbal rhizomatous biasanya besar dan sering aromatik dengan dua peringkat daun yang memiliki selubung terbuka, sebuah perbungaan yang sering bercabang, dan pedicellate, bunga monosymmetric dengan benang sari tunggal, gaya berjalan antara kedua bagian dari antera besar.

III.   ALAT DAN BAHAN
1.      Alat
a.       Pisau/silet
b.      Alat tulis

2.      Bahan
a.       Family Commelinaceae: Rhoea discolor.
b.      Family Cyperaceae: Cyperus rotundus (Teki)
c.       Family Poaceae: Zea mays (Jagung)
d.      Family Bromeliaceae: Ananas sativus (Nanas)
e.       Family Heliconiaceae: Heliconia metalica (Pisang hias)
f.       Family Zingiberaceae: Curcuma domestica (Kunyit)
g.      Family Cannaceae: Canna indica (Bunga tasbih)
h.      Family Musaceae: Musa paradisiaca (Pisang Ambon)

IV.   LANGKAH KERJA
1. Alat dan bahan dipersiapkan terlebih dahulu.
2. Spesimen tumbuhan yang ada dalam hal habitus, pola percabangan, dan bentuk/segi penampang melintangnya diperhatikan dan diamati.
3. Daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk dan tepi daunnya di amati.
4. Perhiasan dan alat kelamin bunga, yaitu: Corolla, Calyx, perigonium, Stamen dan pistilum diamati.
5.Bagian-bagian tumbuhan digambar, yaitu: percabagan tumbuhan; penampang memanjang bunga serta braktea; stamen dan pistilum; serta bagian-bagian bunga tersebut diberi nama.

V.      HASIL PENGAMATAN












VI.   PEMBAHASAN
Praktikum kali membahas mengenai divisi Magnoliophyta, Kelas Liliopdida, Subclassis  Commelinidae dan Subclassis Zingiberidae yang meliputi spesies dari Family Commelinaceae: Rhoea discolor, Family Cyperaceae: Cyperus rotundus (Teki), Family Poaceae: Zea mays (Jagung), Family Bromeliaceae: Ananas sativus (Pisang ambon), Family Heliconiaceae: Heliconia metalica (Pisang hias), Family Zingiberaceae: Curcuma domestica (Kunyit), dan Family Cannaceae: Canna indica (Bunga tasbih).
Klasifikasi Nanas
Kingdom  : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo         : Bromeliales
Famili       : Bromeliaceae
Genus       : Ananas
Spesies     : Ananas comosus
Pengamatan pertama dilakukan pada spesiemen Ananas comosus (Nanas). Ananas comosus (Nanas) dilihat dari batangnya yaitu habitus herba, memiliki percabangan monopodial, dan segi penampangnya berbentuk bulat. Sedangkan dilihat dari daunnya yaitu mempunyai macam daun yang tunggal, letak kedudukan dunnya yaitu equitan dan roset batang, bentuk daunnya yaitu pita, pertulangan daunnya sejajar, sekulen, dan berdaging, tepi daunnya bergerigi (spinatus), ujung daunnya runcing (akutus), dan pangkal daunnya dekuren. Distribusi seksnya yaitu monoseus karena memiliki 2 alat kelamin pada 1 rumah. Ananas comosus (Nanas) memiliki bagian tambahan yaitu terdapat zat kitin dibagian bawah daun.
Daun nenas berbentuk memanjang dan sempit. Ujung daun memanjang dan runcing, permukaan atas daun berwarna hijau tua, merah tua, bergaris atau cokelat kemerahan, tergantung pada varietasnya, sedangkan permukaan bagian bawah daun berwarna keperakan karena adanya trikoma dalam jumlah yang besar. Daun terpanjang biasanya terletak agak sedikit ke atas bagian dari tengah batang. Munculnya daun nenas yang baru rata-rata satu dalam satu minggu. Selama fase pertumbuhan vegetatif, panjang daun terus meningkat sampai mencapai maksimum sejalan dengan bertambahnya umur tanaman. Tanaman nenas yang mempunyai pertumbuhan dan perkembangan normal akan mempunyai daun sempurna lebih dari 35 helai pada umur 12 bulan setelah tanam.
Akar nenas bersifat serabut, dangkal dan tersebar luas. Akar-akar cabang tumbuh setelah akar adventif dapat keluar dari ruang antara batang dan daun.  Bunga terletak tegak lurus pada tangkai buah yang kemudian akan berkembang menjadi buah majemuk. Nenas mempunyai rangkaian bunga majemuk pada batang bagian ujungnya. Penyerbukan pada nenas bersifat self incompatible dengan perantara burung dan lebah.

Klasifikasi rumput teki:
Kingdom  : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo         : Cyperales
Famili       : Cyperaceae
Genus       : Cyperus
Spesies     : Cyperus rotundus L.
Pengamatan kedua dilakukan pada spesiemen Cyperus rotundus L (Rumput teki). Cyperus rotundus L (Rumput teki) dilihat dari batangnya yaitu habitus semak, memiliki percabangan monopodial, dan segi penampangnya berbentuk segitiga. Sedangkan dilihat dari daunnya yaitu mempunyai macam daun yang tunggal, letak kedudukan dunnya yaitu roset batang, bentuk daunnya pita, pertulangan daunnya sejajar, tepi daunnya bergerigi halus, ujung daunnya kuneatus, dan pangkal daunnya berpelepah.
Macam bunga Cyperus rotundus L (Rumput teki) yaitu majemuk. Karagan bunganya yaitu simosa, pleikhasium. Simetri bunganya yaitu asimetris. Perhiasan bunganya terdiri dari mahkota bunga dan kelopak. Alat kelamin pada bunganya terdiri dari benang sari yang berjumlah banyak, berwarna kuning, dan putik yang kecil terletak dibawah yang tidak terlihat. Distribusi seksnya yaitu monoseus karena memiliki 2 alat kelamin pada 1 rumah. Cyperus rotundus L (Rumput teki) memiliki bagian tambahan yaitu terdiri dari spikelet, floret, gluma, dan lemma.
Cyperus rotundus L (Rumput teki) merupakan salah satu tanaman gulma sejenis rumputan. Namun, Cyperus rotundus L (Rumput teki) mengandung berbagai bahan penting untuk pengobatan herbal. Kandungan utamanya adalah minyak atsiri yang terdapat dalam umbi rumput ini. Berbagai kandungan yang terdapat pada Cyperus rotundus L (Rumput teki) dapat dijadikan sebagai obat herbal diambil dari umbinya. Manfaat umbi rumput teki sebagai obat, antara lain:
1.      Umbi segar yang digeprak kemudian diseduh dengan air panas dapat digunakan sebagai obat busung air dan kencing batu.
2.      Umbi yang direbus dan air rebusannya diminum bisa digunakan sebagai obat berberapa penyakit, seperti pengantur haid, menyembuhkan keputihan, sebagai obat penenang, memperlancar buang air besar, dan mempercepat pembekuan darah pada luka baru.
3.      Umbi segar yang ditumbuk dapat digunakan untuk perangsang ASI dan penghenti pendarahan ramim.
4.      Tepung yang membuat dari umbi rumput teki digunakan sebagai bedak anti nyamuk yang beraroma menthol. Bisa juga dicairkan dengan sedikit air dan digunakan sebagai obat  penyakit kulit semacam panu, kadas, dan luka yang belum sembuh.

Klasifikasi kunyit:
Kingdom  : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinida
Ordo         : Zingiberales
Famili       : Zingiberaceae
Genus       : Curcuma
Spesies     : Curcuma domestica
Pengamatan ketiga dilakukan pada spesiemen Curcuma domestica (Kunyit). Curcuma domestica (Kunyit) dilihat dari batangnya yaitu habitus herba, memiliki percabangan monopodial, dan segi penampangnya berbentuk silinder. Sedangkan dilihat dari daunnya yaitu mempunyai macam daun yang tunggal, letak kedudukan dunnya yaitu roset batang dan berseling,  bentuk daunnya bulat telur lanset, pertulangan daunnya sejajar, tepi daunnya bergelombang, ujung daunnya atenuatus-akuminatus, dan pangkal daunnya berpelepah.
Distribusi seksnya yaitu monoseus karena memiliki 2 alat kelamin pada 1 rumah. Curcuma domestica (Kunyit) memiliki bagian tambahan yaitu terdiri dari akar yang termodifikasi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Curcuma domestica (Kunyit) dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional karena dapat mengobati batuk, sakit perut, nyeri haid, dan dapat pula dijadikan sebagai oabat penambah nafsu makan.

Klasifikasi Jagung
Kingdom  : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Subkelas   : Commelinidae
Ordo         : Poales
Famili       : Poaceae
Genus       : Zea
Spesies     : Zea mays
Pengamatan keempat dilakukan pada spesiemen Zea mays (Jagung). Zea mays (Jagung) dilihat dari batangnya yaitu habitus herba, memiliki percabangan monopodial, dan segi penampangnya berbentuk bulat. Sedangkan dilihat dari daunnya yaitu mempunyai macam daun yang tunggal, letak kedudukan dunnya yaitu roset batang, bentuk daunnya pita, pertulangan daunnya sejajar, tepi daunnya rata, ujung daunnya atenuatus-akuminatus, dan pangkal daunnya yaitu berpelepah.
Macam bunga Zea mays (Jagung) yaitu majemuk. Karagan bunganya yaitu rasemosa, simetri bunganya yaitu asimetri. Alat kelamin pada bunganya terdiri dari benang sari yang berumlah 3, berwarna kuning, ukurannya besar, terdapat pada kepala benang sari. Terdapat juga putik yang ovariumnya terletak pada bagian bawah mahkota. Distribusi seksnya yaitu monoseus karena memiliki 2 alat kelamin pada 1 rumah. Zea mays (Jagung) memiliki bagian tambahan yaitu bunga spikelet (floret), terdapat gluma dibagian ketiak bunga, bagian bunga terbagi 2 yaitu lemma berbentuk besar dan palea engan entuk yang kecil. Terdapat pula trikoma pada bagian daun dalam batang.
Jagung merupakan bahan makanan yang dapat diolah menjadi jenis makanan apapun. Entah dipanggang, direbus, hingga ditumis, jagung menjadi makanan yang lezat dan memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Namun, banyak masyarakat yang hanya membuang kulit jagung tersebut. Padahal, banyak manfaat lain yang dapat diambil jika memanfaatkan kulit jagung tersebut.
Jagung mengandung jumlah kalori yang tinggi. Setiap 100 gram jagung, kalori yang terkandung didalamnya hingga 342 kalori. Jagung mengandung serat yang tinggi sehingga bermanfaat baik untuk menjaga metabolisme sistem pencernaan tubuh. Selain kandungan tersebut, terdapat juga vitamin A, E, dan B yang baik dalam menjaga kesehatan kulit. Antioksidan yang tinggi juga baik dalam mencegah pertumbuhan sel kanker di tubuh serta berfungsi baik mencegah timbulnya penyakit alzhaimer. Zea mays dapat pula dimanfaatkan untuk mengobati empedu dan mengobati tekanan darah tinggi.

Klasifikasi Pisang hias:
Kingdom  : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas : Zingiberidae
Ordo         : Zingiberales
Famili       : Heliconiaceae
Genus       : Heliconia
Spesies     : Heliconia colinsiana
Pengamatan kelima dilakukan pada spesiemen Heliconia colinsiana (Pisang hias). Heliconia colinsiana (Pisang hias) dilihat dari batangnya yaitu habitus herba, memiliki percabangan monopodial, dan segi penampangnya berbentuk bulat. Sedangkan dilihat dari daunnya yaitu mempunyai macam daun yang tunggal, letak kedudukan dunnya yaitu roset batang, bentuk daunnya bulat telur lanset, pertulangan daunnya sejajar, tepi daunnya rata, ujung daunnya akuminatus, dan pangkal daunnya yaitu berpelepah.
Macam bunga Heliconia colinsiana (Pisang hias) yaitu majemuk. Karagan bunganya yaitu simosa, simetri bunganya yaitu asimetri. Perhiasan bunganya (Perianthium) terdiri dari tenda bunga. Alat kelamin pada bunganya terdiri dari benang sari yang berumlah 5 dan berwarna ungu. Terdapat juga putik yang berjumlah 1 dan berwarna putih kekuningan. Distribusi seksnya yaitu monoseus karena memiliki 2 alat kelamin pada 1 rumah. Heliconia colinsiana (Pisang hias) memiliki bagian tambahan yaitu terdapat spata (pelindung bunga) dengan warna merah.
Pisang hias ini diperbanyak dengan menggunakan anakan. Pisang-pisangan memiliki batang semu dengan ukuran kecil dan memiliki bunga yang indah. Pisang-pisangan paling populer dijadikan penghias halaman rumah.Dengan pertumbuhannya yang sangat cepat dan terus-menerus, yang akan mengakibatkan hasil yang tinggi, pisang memerlukan tempat tumbuh di iklim tropik yang hangat dan lembap.
Kebanyakan pisang tumbuh baik di lahan terbuka, tetapi kelebihan penyinaran akan menyebabkan terbakar-matahati (sunburn). Dalarn keadaan cuaca berawan atau di bawah naungan ringan, daur pertumbuhannya sedikit panjang dan tandannya lebih kecil. Pisang sangat sensitif terhadap angin kencang, yang akan merobek-robek daunnya, menyebabkan distorsi tajuk dan dapat merobohkan pohonnya.


Klasifikasi Pisang Ambon
Kingdom  : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo         : Zingiberales
Famili       : Musaceae
Genus       : Musa
Spesies     : Musa paradisiaca
Pengamatan keenam dilakukan pada spesiemen Musa paradisiaca (Pisang ambon). Musa paradisiaca (Pisang ambon) dilihat dari batangnya yaitu habitus herba, memiliki percabangan monopodial, dan segi penampangnya berbentuk bulat. Sedangkan dilihat dari daunnya yaitu mempunyai macam daun yang tunggal, letak kedudukan dunnya yaitu equitan dan roset batang, bentuk daunnya yaitu lonjong, pertulangan daunnya menyirip, tepi daunnya rata, ujung daunnya atenuatus, dan pangkal daunnya dekuren. Distribusi seksnya yaitu monoseus karena memiliki 2 alat kelamin pada 1 rumah.
Pisang ambon banyak mengandung serat yang baik untuk melancarkan pencernaan sehingga BAB rutin dilakukan setiap hari. Kandungan kalsium pada pisang ambon juga efektif mencegah tulang rapuh (osteoporosis) apabila dikonsumsi rutin setiap hari. Manfaat lain dari pisang ambon adalah Mengurangi nyeri persendian, mengurangi stress, menjaga berat badan ideal dan menjaga kesehatan kulit. Family Musaceae: Musa paradisiaca (Pisang Ambon) terdapat ciri khusus yaitu pada batangnya selalu basah dan mudah dipatahkan.

Klasifikasi Rhoea discolor
Kingdom  : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo         : Commelinales
Famili       : Commelinaceae
Genus       : Rhoea
Spesies     : Rhoea discolor
Pengamatan ketujuh dilakukan pada spesiemen Rhoea discolor. Rhoea discolor dilihat dari batangnya yaitu habitus herba, memiliki percabangan monopodial, dan segi penampangnya berbentuk bulat. Sedangkan dilihat dari daunnya yaitu mempunyai macam daun yang tunggal, letak kedudukan dunnya yaitu equitan dan roset batang, bentuk daunnya yaitu pita, pertulangan daunnya sejajar, tepi daunnya rata, ujung daunnya atenuatus-akuminatus, dan pangkal daunnya trunkatus. Distribusi seksnya yaitu monoseus karena memiliki 2 alat kelamin pada 1 rumah. Rhoeo discolor memiliki bagian tambahan yaitu pada daunnya terdapat 2 warna yaitu warna ungu yang terletak pada permukaan bawah dan warna hijau yang terletak pada permukaan atas. 
Rhoea discolor dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit bronkhitis, batuk, disentri, TBC kelenjar, mimisan, dan batuk berdahak. Bunga Rhoea Discolor mempunyai bentuk seperti tanaman nanas namun ada sedikit perbedaannya yaitu bagian daunnya yang tidak bergerigi, tidak kaku seperti tanaman nanas, dan mempunyai warna ungu bawah daun dan hijau di bagian atas daun. Batang bunga rhoeo discolor Kasar, pendek, lurus, dan berwarna coklat. Bunganya Majemuk, bentuk mangkok, di ketiak daun, terbungkus kelopak seperti kerang, benang sari silindris, banyak, putih, kepala putik kuning, mahkota bentuk segitiga, tiga lembar, putih.

Klasifikasi Bunga tasbih
Kingdom  : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Subclass   : Zingiberidae
Ordo         : Cannales
Famili       : Cannaceae
Genus       : Canna
Spesies     : Canna indica
Pengamatan kedelapan dilakukan pada spesiemen Canna indica (Bunga tasbih). Canna indica (Bunga tasbih) dilihat dari batangnya yaitu habitus herba, memiliki percabangan monopodial, dan segi penampangnya berbentuk bulat. Sedangkan dilihat dari daunnya yaitu mempunyai macam daun yang  majemuk, letak kedudukan dunnya yaitu berseling, bentuk daunnya lanset, pertulangan daunnya sejajar, tepi daunnya rata, ujung daunnya akutus, dan pangkal daunnya yaitu berpelepah.
Macam bunga Canna indica (Bunga tasbih) yaitu majemuk. Karagan bunganya yaitu rasemosa, dan amentum. Simetri bunganya yaitu asimetri. Perhiasan bunganya (Perianhium) terdiri dari tenda bunga yang berupa perigonium. Alat kelamin pada bunganya terdiri dari benang sari yang berumlah 4 dan berwarna kuning. Terdapat juga putik yang berjumlah 1, ovariumnya terletak dibawah mahkota, putiknya berada ditengah, dan berwarna putih kekuning. Distribusi seksnya yaitu monoseus karena memiliki 2 alat kelamin pada 1 rumah. Heliconia colinsiana (Pisang hias) memiliki bagian tambahan yaitu terdapat spata (pelindung bunga) dengan warna merah.

VII.KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1.      Family Commelinaceae: Rhoea discolor memiliki ciri khas yaitu daun berupa 2 warna yang terdiri dari warna ubgu pada bagian daun permukaan bawah, dan berwarna hijau pada bagian daun permukaan atas.
2.      Family Cyperaceae: Cyperus rotundus (Teki) terdapat ciri khusus yaitu memiliki spikelet, floret, gluma, dan lemma.
3.      Family Poaceae: Zea mays (Jagung) memiliki ciri khusus yaitu pada bunga spikelet terdapat (floret), terdapat gluma dibagian ketiak bunga. Bagian bunga terbagi menjadi 2 yaitu lemma yang berbentuk besar dan palea yang berbentuk kecil. Terdapat pula trikoma pada bagian daun dalam batang.
4.      Family Bromeliaceae: Ananas sativus (Nanas) memiliki ciri khas yaitu terdapat zat kitin dibagian bawah daun.
5.      Family Heliconiaceae: Heliconia metalica (Pisang hias) mempunyai ciri khas yaitu terdapat spata (pelindung daun) dengan warna merah.
6.      Family Zingiberaceae: Curcuma domestica (Kunyit) mempunyai ciri khusus yaitu terdapat akar yang termodifikasi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
7.      Family Cannaceae: Canna indica (Bunga tasbih) memiliki ciri khusus yaitu bentuk buahnya seperti tasbih.
8.      Family Musaceae: Musa paradisiaca (Pisang Ambon) terdapat ciri khusus yaitu pada batangnya selalu basah dan mudah dipatahkan.





















DAFTAR PUSTAKA

Campbell, dkk. 2003. Biologi jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Pratiwi. D. A. dkk. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Soedibyo, BRA M., 1995, Alam Sumber Kesehatan, Manfaat dan Kegunaan. Jakarta: Balai Pustaka.
Sudarnadi, H. 1996. Tumbuhan Monokotil. Penebar Swadaya, Jakarta.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Anonim. Tapa tahun. http//:Wikipedia. Org//wiki/Subkelas Zingiberidae. (Diakses pada tanggal 15 Mei 2015 pukul 20.00 WIB).
Fitri Yana, 2013. http://nanafitriyana.blogspot.com/2013_09_01_archive.html. (Diakses pada tanggal 14 Mei 21.00 WIB).












PERTANYAAN
1.       Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Subclassis Commenilidae dan Subclassis Zingiberidae?
2.       Jelaskan persamaan dari Cyperaceae dan Poaceae?
3.      Apa perbedaan spikelet dan floret?
4.      Apa persamaan Musaceae dan Heliconaceae?
5.      Jelaskan kekhasan Canna indica?
6.      Tuliskan dan jelaskan spesies tumbuhan anggota Sub kelas Zingiribidae yang berperan sebagai bumbu dapur sekaligus obat ?

JAWABAN
1.       Ciri khusus dari tumbuhan yang termasuk pada subclassis Commelinidae pherantiumnya terdeferensiasi menjadi sepal dan petal, dimana pada beberapa family menjadi tereduksi, dan pada subclassis Zingiberidae mempunyai karaktersitik perianthiumnya berkembang dengan baik, dimana dengan sepal yang biasanya berdiferensiasi menjadi petal
2.      Persamaan dari kedua family yaitu Cyperaceae dan Poaceae adalah pada bentuk daunnya yang garis.
3.      Perbedaan dari spiket dan floret adalah, dimana floret bentuk pada daun yang menggaris sedangkan spikelet adalah bagian dari floret atau garis-garis daunnya.
4.      Persamaan family Musaceae dan Heliconiaceae adalah sama-sama mempunyai daun yang berbentuk pelepah.
5.      Kekhasan dari Canna indica adalah pada bunganya yang mempunyai warna yang menarik
6.      Kunyit ini bukan hanya sebagai rempah untuk pelengkap bumbu masak di dapur tetapi banyak pula manfaatnya bisa sebagai  obat untuk menghilangkan rasa gatal, membasmi virus dan mencegah depresi dapat diracik dari bahan dasar kunyit dan beberapa material alam lain