Minggu, 20 November 2016

laporan pratikum



LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE

LILIOPSIDA
(Subclassis Alismatidae dan Subclassis Arecidae)


Dosen pengampu : Asep Mulyani M.Pd










Nama               : Titin Maesaroh
Nim                 : 1413163118
Kelompok       : 1
Kelas               : IPA-Biologi A/IV
Asisten Praktikum :     -    Ali nurdin
-          Nina maulida


PUSAT LABORATORIUM IPA BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN IPA BIOLOGI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2015

LILIOPSIDA
(Subclassis Alismatidae dan Subclassis Arecidae)

I.         TUJUAN
1.      Untuk menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi Magnoliophyta khususnya Subclassis Alismatidae dan Subclassis Arecidae.
2.      Untuk menemukan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Family-family yang ada dalam Subclassis Alismatidae dan Subclassis Arecidae.

II.      DASAR TEORI
1.       Sub classis Arecidae
           Bentuk hidupnya bervariasi dari lemna yang ukurannya hanya beberapa milimeter sampai pohon-pohon palm yang besar. Sekitar 50% dari jumlah speciesnya adalah pohon. Bunga-bunga umumnya kecil, sering tersusun dalam pembungaan spadiks yang dilindungi oleh seludang spatha. Sel tetangga pada stomata umumnya empat, tetapi bisa dua atau tiga.
           Beberapa species memiliki sifat-sifat yang bukan tipe  Liliopsida seperti daun yang lebar dengan urat daun jala. Kecuali pada ordo Arales, semua anggotanya mempunyai pembuluh trachea. Lebih dari setengah jumlah speciesnya merupakan anggota ordo Arecales yang hanya mempunyai satu familia yaitu Arecaceae. Catatan fosil menunjukkan bahwa Arecidae muncul pada periode Kretaseus atas, sekitar 80 juta tahun lalu. Sub classis Arecidae terdiri dari empat ordo, lima famili, dan sekitar 5600 species.
2.       Sub classis Alismatidae
Sub classis Alismatidae mempunyai ciri –ciri umum sebagai berikut :
a.       Habitusnya berupa herba akuatik atau tumbuhan daerah lembab.
b.      Berkas pembuluhnya kurang berkembang dan tidak mengandung lignin. Pembuluhditemukan pada akar atau tidak ada.
c.       Daun umumnya tunggal, berseling atau kadang-kadang berhadapan atau berkarang denganpertulangan daun sejajar. Daun mempunyai pelapah.
d.      Bunga umumnya besar dan menarik tapi kadang-kadang kecil dan tidak menarik. Polinasidibantu oleh serangga, angin atau air. Actinomorf atau zigomorf. Letak ovarium umumnyasuperum. Bunga dalam perbungaan (majemuk) bentuk rasemosa atau spika denganatautanpa braktea. Perhiasan bunga trimer. Polen trinukleat, bitegmik,krasinuselat. Ovarium 1sampai beberapa, sehingga ada yang apokarp.
          Subclassis Alismatidae mempunyai Sub classis Alismatidae terdiri dari 4 bangsa (ordo), 16 suku (famili) dan 500 spesies. Bangsa Alismatales, Hydrocaritales dan Najadales secara evolusi berkerabat dekat, seringkali dianggap satu kelompok yang disebut Helobiae, sedangkan bangsa Triuridales lebih terisolasi. Alismatidae mempunyai karakteristik bunga Apokarp, herba akuatik, sistem pembuluh biasanya tidak mengandung lignin,   pollen triaperture, sel tetangga pada stomata kebanyakan 2, pembuluh terbatas pada akar.
          Family dari subclassis Alismatidae (Campbell, 2000: 180) yaitu :
a.       Familia Limnocharitaceae
    Daun yang termasuk kategori daun lengkap, habitus batangnya herba, Bunga majemuk, actinomorf, biseksual, sepal 3, gigih. Kelopak 3, putih atau kuning. Benang sari 3-100. Ovarium unggul. Karpel 3 sampai 20.
b.      Familia Pandanaceae
    Familia yang habitusnya berupa semak, perdu atau pohon dengan batang yang besar dan rumbuh tegak, bercabang-cabang, atau berupa liana dengan batang-batang memanjat, pada pangkal batang terdapat akar tunjang, kadang-kadang akar keluar dari bagian batang yang lebih tinggi, bahkan dari cabang-cabangnya, daun sempit, panjang, bangun pita dengan tepi berduri kecil-kecil tajam, duri kadang-kadang juga pada sisi punggung ibu tulangnya, tersusun dalam garis spiral (spirotich) yang biasanya ada 3, bunga berkelamin tunggal, telanjang tersusun sebagai bunga tongkol yang bersifat majemuk, terdapat pada ujung batang atau dalam ketiak daun-daun pelindung yang besar, seringkali berwarna, bunga jantan dengan atau tanpa putik yang rudimeter, mempunyai banyak benang sari yang terdapat pada sumbu bunga pendek atau panjang, tangkai sari bebas atau berlekatan, kepala sari tegak terdiri atau 2 ruang sari yang masing-masing dapat terbagi lagi dalam ruang-ruang yang lebih kecil. bunga betina tanpa benang sari mandul atau bila ada kecil dengan posisi yang hipogin.
c.       Familia Araceae
    Familia yang habitusnya berupa terna dengan getah yang cair atau seperti susu, pahit. Dalam tanah mempunyai rimpang yang memanjang atau seperti umbi, kadang-kadang memanjat, jarang dengan batang berkayu, daun biasanya tidak banyak, kadang-kadang baru berbentuk setelah keluar bunga, tunggal atau berbagi sampai majemuk, kebanyakan tersusun sebagai roset akar atau tersebar pada batang atau bersilang dalam 2 baris, helaian bangun jantung atau perisai sering tombak atau anak panah, dengan tangkai yang pada pangkal berubah menjadi upih daun yang seringkali tipis seperti selaput. Bunga kecil, dalam jumlah yang besar tersusun sebagai bulir atau tongkol yang mempunyai seludang, sering berbau tidak sedap, bunga banci atau berkelamin tunggal, bunga yang banci sering sama, yang berkelamin tunggal pada tongkol teratur sedemikian rupa sehingga bunga jantan terdapat dibagian atas tongkol dan bunga jantan betina dibagian bawahnya.
    Bunga yang banci mempunyai perhiasan bunga yang terdiri 4-6 segmen atau berlekatan membentuk badan seperti piala, bunga yang berkelamin tunggal tanpa hiasan bunga, benang sari 2-4-8. Berhadapan dengan segmen-segmen hiasan bunga, kepala sari membuka dengan celah atau liana, bebas atau bersatu menjadi satu massa, pada bunga betina sering terdapat benang sari–benang sari yang mandul.
d.      Familia Arecaceae
    Familia yang habitusnya berupa semak, pohon atau liana dengan batang sangat pendek hampir tidak ada, atau tinggi besar, ada yang langsing panjang dan bersifat lentur, biasanya tidak bercabang, seringkali penuh dengan dengan sisa-sisa tangkai daun yang lebar berbentuk upih yang tidak gugur, akar pertama yang berasal dari lembaga segera hilang dan diganti dengan akar-akar yang sama besar yang keluar dari pangkal batang, daun tunggal, bercangap, berbagi atau majemuk dengan susunan tulang-tulang menjari atau menyirip, biasanya besar, panjangnya dapat mencapai beberapa meter, tersusun sebagai roset batang atau roset akar, pada jenis-jenis yang memanjat, tersebar dalam kuncup, daun berlipat bila telah berkembang biasanya berujung tajam, tepi atau ibu tulang berduri. Bunga kecil, banci atau karena adanya reduksi salah satu alat kelaminya menjadi berkelamin tunggal, berumah satu atau berumah dua, kadang-kadang poligam, tersusun dalam bunga majemuk yang bersifat seperti malai, biasanya dengan ibu tangkai bunga yang menebal, yang keseluruhanya membentuk yang disebut bunga tongkol.
    Karangan bunga itu jarang terdapat pada ujung batang, tetapi biasanya diketiak-ketiak daun atau pada batang dibawah roset daun, kebanyakan diselubungi oleh daun pelindung yang disebut seludang bunga, seludang bunga banyak atau sedikit, seperti belulang atau seperti membran. Hiasan bunga ganda, berupa 3 daun kelopak yang terpisah-pisah atau berlekatan dengan susunan seperti genting atau kutub-kutub, dalam bunga jantan biasanya tersusun seperti katup-katup dalam bunga betina seperti genting. Benang sari biasanya 6, tersusun dalam 2 lingkaran, jarang lebih dari 6 ( 3- banyak ) atau hanya 3, bebas satu dari yang lain atau berlekatan, kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membungkus, serbuk sari dengan permukaan yang licin jarang berduri.
III.   ALAT DAN BAHAN
1.      Alat
a.       Pisau/silet
b.      Alat tulis

2.      Bahan
a.       Family Limnocharitaceae: Limnocharis flava (Genjer)
b.      Family Pandanaceae: Pandanus amaryllifolius (Pandan wangi)
c.       Family Araceae: Colocasia esculenta (Keladi/Taleus)
d.      Famil Arecaceae: Hyophorbe lagenicaulis (Palem)

IV.   LANGKAH KERJA
1. Alat dan bahan dipersiapkan terlebih dahulu.
2. Spesimen tumbuhan yang ada dalam hal habitus, pola percabangan, dan bentuk/segi penampang melintangnya diperhatikan dan diamati.
3. Daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk dan tepi daunnya di amati.
4. Perhiasan dan alat kelamin bunga, yaitu: Corolla, Calyx, perigonium, Stamen dan pistilum diamati.
5.Bagian-bagian tumbuhan digambar, yaitu: percabagan tumbuhan; penampang memanjang bunga serta braktea; stamen dan pistilum; serta bagian-bagian bunga tersebut diberi nama.
                                           
V.      HASIL PENGAMATAN








VI.   PEMBAHASAN
Praktikum kali membahas mengenai divisi Magnoliophyta, Kelas Liliopdida, Subclassis  Alismatlidae dan Subclassis Arecidae yang meliputi spesies dari Family Limnocharitaceae: Limnocharis flava (Genjer), Family Pandanaceae: Pandanus amaryllifolius (Pandan wangi), Family Araceae: Colocasia esculenta (Keladi/Taleus), dan (Palem).
Klasifikasi Pandan Wangi
Kingdom  : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
SubKelas  : Arecidae
Ordo         : Pandanales
Famili       : Pandanaceae
Genus       : Pandanus
Spesies     : Pandanus amaryllifolius
Pengamatan pertama dilakukan pada spesiemen  Pandanus amaryllifolius (Pandan wangi). Pandanus amaryllifolius (Pandan wangi) dilihat dari batangnya yaitu habitus herba, memiliki percabangan monopodial, dan segi penampangnya berbentuk bulat. Sedangkan dilihat dari daunnya yaitu mempunyai macam daun yang tunggal, letak kedudukan dunnya yaitu oset batang, bentuk daunnya yaitu pita lanset, pertulangan daunnya sejajar, tepi daunnya rata, ujung daunnya meruncing, dan pangkal daunnya dekuren.
Pandanus amaryllifolius (Pandan wangi) memiliki bagian tambahan yaitu pada daun induk tulang daunnya melengkung, dan memiliki bau yang khas karena mengandung minyak atsiri. Pandanus amaryllifolius (Pandan wangi)biasanya hidup di rawa-rawa atau di tempat-tempat yang lembab dan teduh. Untuk perkembangbiakannya dilakukan dengan cara memisahkan tunas baru dari rumpunnya yang tumbuh diantara akar-akar.
Pandanus amaryllifolius (Pandan wangi) dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Diantaranya dapat digunakan untuk mengobati rematik, pegal linu, gelisah dan mengobati lemah saraf. Selain itu, daun pandan wangi juga dimanfaatkan untuk dunia kecantikan sebagai bahan alami untuk perawatan rambut. Antara lain untuk menyuburkan rambut, menghitamkan rambut, mengatasi rambut rontok hingga menghilangkan ketombe. Kandungan yang terdapat di dalamnya adalah alkaloida, saponin, flavonoida, tanin, polifenol, dan zat warna.

Klasifikasi Genjer
Kingdom : plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Class         : Liliopsida
Subclass   : arecidae
Ordo         : Alismatales
Family      : Limnocharitaceae
Genus       : Limnocharis
Spesies     : Limnocharis flava
Pengamatan kedua dilakukan pada spesiemen  Limnocharis flava (Genjer). Limnocharis flava (Genjer) dilihat dari batangnya yaitu habitus herba, memiliki percabangan monopodial, dan segi penampangnya berbentuk segitiga. Sedangkan dilihat dari daunnya yaitu mempunyai macam daun yang tunggal, letak kedudukan dunnya yaitu roset akar, bentuk daunnya yaitu bulat, pertulangan daunnya sejajar melengkung, tepi daunnya rata, ujung daunnya mukronaneatus, dan pangkal daunnya trunkatus. Macam bunga Limnocharis flava (Genjer) yaitu majemuk, karagan bunganya (perbungaan) rasemosa, simetri bunganya zigomorf.
Perhiasan bunganya terdiri dari mahkota yang berjumlah 3 dan berwarna kuning, kelopaknya berjumlah 3 dan berwarna hijau. Alat kelamin pada bunganya terdiri dari benang sari yang berjumlah banyak, dan berwarna kuning. Putiknya berjumlah 1, letaknya ditengah benang sari, ovarium suferum (letak ovariumnya diatas mahkota), berwarna hijau, dan ukurannya lebih besar dari benag sari. Distribusi seksnya yaitu monoseus karena memiliki 2 alat kelamin pada 1 rumah. Limnocharis flava (Genjer) memilki bagian tambahan yaitu batang yang berrongga seperti gabus.
Limnocharis flava (Genjer) adalah tumbuh-tumbuhan yang hidup liar disekitar persawahan. Tumbuhan ini memiliki daun yang terlapisi oleh lilin dan batang yang berongga. Umumnya tumbuhan ini dapat menjadi gulma yang berbahaya pada area persawahan. Hal ini dikarenakan semakin banyak gulma yang tumbuh diarea persawahan maka akan semakin besar kompetisi atau perebutan makanan yang terjadi diantara tanaman padi dan tumbuhan genjer.
Tanaman genjer dapat hidup selama satu tahun dan berbunga disepanjang tahun. Kandungan nutrisi yang terdapat pada Limnocharis flava (Genjer) lemak, vitamin B1, protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, dan zat besi. Limnocharis flava (Genjer) dapat dimanfaatkan sebagai cadangan energi dalam tubuh, memperkuat tulang, untuk mencegah kanker kolon dan sembelit, dan membantu memproduksi sel-sel tubuh.


 
Klasifikasi Palem
Kingdom  : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas : Arecidae
Ordo         : Arecales
Famili       : Arecaceae
Genus       : Hyophorbe
Spesies     : Hyophorbe lagenicaulis
Pengamatan ketiga dilakukan pada spesiemen Hyophorbe lagenicaulis (Palem).  Hyophorbe lagenicaulis (Palem) dilihat dari batangnya yaitu habitus pohon, memiliki percabangan monopodial, dan segi penampangnya berbentuk bulat. Sedangkan dilihat dari daunnya yaitu mempunyai macam daun yang majemuk, letak kedudukan dunnya yaitu berhadapan, bentuk daunnya yaitu pita lanset, pertulangan daunnya sejajar, tepi daunnya rata, ujung daunnya runcing, dan pangkal daunnya dekuren.
Berbagai jenis tanaman Hyophorbe lagenicaulis (Palem) memiliki banyak manfaat bagi kehidupan. Beberapa kegunaan yang dapat dinikmati dari jenis-jenis palem, misalnya aren buat membuat gula, tuak, dan buahnya buat membuat kolang-kaling. Hyophorbe lagenicaulis (Palem) biasa tumbuh pada tempat-tempat yang lembab dan banyak terkena sinar matahari.

Klasifikasi Keladi
Kingdom  : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Liliopsida
Sub Kelas : Arecidae
Ordo         : Arales
Famili       : Araceae
Genus       : Caladium
Spesies     : Caladium bicolor
Pengamatan keempat dilakukan pada spesiemen  Caladium bicolor (Keladi). Caladium bicolor (Keladi) dilihat dari batangnya yaitu habitus pohon, memiliki percabangan monopodial, dan segi penampangnya berbentuk bulat. Sedangkan dilihat dari daunnya yaitu mempunyai macam daun yang majemuk, letak kedudukan dunnya yaitu berhadapan, bentuk daunnya yaitu pita lanset, pertulangan daunnya sejajar, tepi daunnya rata, ujung daunnya runcing, dan pangkal daunnya dekuren.
Secara umum, Caladium bicolor (Keladi) ini mengandung senyawa detoksifikasi yang membantu membersihkan Racun dari sistem pencernaan, melancarkan peredaran darah, dan mengembalikan daya tahan tubuh yang lemah. Pohon palem juga ada yang berkhasiat sebagai obat tradisional. Bijinya bisa menghasilkan asam organik, enzim, dan komponen antibiotik. Sisa kayu dari batang atau pelepah dan bagian pohon kering lainnya bisa dijadikan bahan bakar.

VII.KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1.      Family Limnocharitaceae: Limnocharis flava (Genjer) memiliki ciri khusus yaitu memiliki batang yang berrongga seperti gabus.
2.      Family Pandanaceae: Pandanus amaryllifolius (Pandan wangi) memiliki ciri khusus yaitu pada daun induk tulang daunnya melengkung, dan memilki bau yang khas karena memiliki minyak atsiri.
3.      Family Araceae: Colocasia esculenta (Keladi/Taleus) mempunyai ciri khusus yaitu letak daunnya equitan dan merupakan sebuah roset akar.
4.      Famil Arecaceae: Hyophorbe lagenicaulis (Palem) memiliki ciri khusus yang habitusnya berupa terna atau semak yang bergerombol dengan getah yang cair atau seperti susu, pahit.






















DAFTAR PUSTAKA

Campbell, A Neil. 2000. Biologi Jilid 2 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Kimball, John W. 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Mulyani, Asep. 2015. Panduan Praktikum Botani Phanerogamae. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tjitrosoepomo, gembong. 2010. Taksonomi tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Anonim. 2011. Kelas alismatidae. http://id.wikipedia.org/wiki/Alismatales (Diakses pada tanggal 16 Mei 2015 20.00)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar