Minggu, 20 November 2016

laporan praktikum



PINOPHYTA
(Cycadopsida, Coniferopsida, & Gnetopsida)

I.     Tujuan
1.      Untuk menemukan ciri-ciri khusus spesies umbuhan yang termasuk pada Divisi Pinophyta.
2.      Untuk membedakan ciri-ciri tumbuhan pada kelas-kelas yang termasuk dalam Divisi Pinophyta.

II.  Dasar Teori
Sifat utama dari Divisio Pinophyta adalah biji nya “telanjang” yang tumbuh kurang lebih terdedah ke udara pada permukaan dari sisik runjung (strobilus) atau pada tangkai di antara daun-daun. Sebagai bandingan, biji-biji dari Magnoliophyta tumbuh di dalam jaringan bakal buah (ovarium) atau struktur bunga yang lain. Serbuk sari dari Pinophyta berkecambah pada ovul yang terbuka dan tabung sari tumbuh dari tiap serbuk sari menembus jaringan ovul, tetapi pada Magnoliophyta serbuk sari tidak langsung bersentuhan dengan ovul, tapi hinggap pada bagian kepala putik (stigma) dari putik (pistilum) di mana ia berkecambah. Tabung sari tembus menembus jaringan-jaringan lain sebelum akhirnya memasuki jaringan ovul.
Divisi Pinophyta di daerah tropis ada tiga kelas, yaitu Cucadopsida, Coniferopsida, dan Gnetopsida. Sedangkan Ginkopsida ditemukan di daerah subtropis. Cycadopsida diwakili oeh ordo Cycadales, familinya Cycadaceae dan Zamiaceae. Coniferopsida dengan ordonya Coniferales dengan beberapa famili yaitu Pinaceae, Araucariceae, dan Cupresaceae. Gnetopsida diwakili oleh Gnetales, Effedraceae, dan Welwitsiaceae.
Pinophyta adalah tumbuhan berpembuluh yang menghasilkan biji, Pinophyta berbeda dengan tumbuhan berbunga (Angiospermae) karena bakal biji pada tumbuhan Pinophyta telanjang, tidak tertutup oleh daun buah (Carpel). Bakal bijinya terdapat pada daun yang termodifikasi atau pada ujung-ujung daun tertentu. Bakal biji tersebut bersama-sama membentuk kerucut (Strobilus).
Divisi Pinophyta dibagi menjadi 4 kelas namun sekarang dianggap sebagai divisi tersendiri, (Andryana. 2008) yaitu :
1.    Cycadopsida
Kelompok tumbuhan ini mulai muncul menjelang akhir zaman Palaeozoikum. Habitus menyerupai palma, batang berkayu, tidak atau sedikit sekali bercabang, teras besar, empulur korteks tebal dan mengandung saluran resin. Ukuran daun besar tersusun dalam roset batang, majemuk, daun berbagi menyirip atau menyirip, daun muda tergulung seperti daun paku, Sporofil tersusun dalam strobilus yang berumah dua. Strobilus selalu Terminal, tanpa bagian-bagian yang menyerupai daun pada pangkalnya. Biji terdapat pada megasporofil bergabung dalam strobilus (sporofil berbentuk sisik dengan dua bakal biji) kecuali pada Cycas megasporofil tersusun spiral pada batang begitu juga pada mikrosporofil tersusun dalam strobilus jantan. Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil. Mempunyai dua ovulum, Kelas ini hanya terdiri dari 1 Ordo Cycadales dengan 1 famili Cycadaceae. Spesies yang termasuk kelompok Cycadopsida yaitu Cycas rumphii.
2.      Pinopsida atau Coniferopsida
Tanaman berupa pohon, daun berbentuk jarum, serta ada yang berumah satu dan berumah dua, pohon pinus dan cemara banyak hidup di Eropa bagian pegunungan. Di Eropa tanaman pinus dan cemara disebut evergreen, artinya daunnya tetap hijau sepanjang masa. tumbuhan dari ordo ini banyak dimanfaatkan oleh manusia. Misalnya, batang pinus digunakan untuk bahan industri kertas dan korek api. Sedangkan damar digunakan untuk minyak terpentin dan obat - obatan. Selain itu, cemara juga dapat digunakan sebagai tanaman hias. Manfaat dan kegunaan tanaman tersebut merupakan peluang dalam agribisnis, kelas ini terdiri dari empat Ordo yaitu Taxales, Araucarales, Podocarpales dan Pinales, dan contoh spesiesnya adalah pinus atau tusam (Pinus merkusii), damar (Agathis alba), dan cemara (Araucaria cunning hamii).
3.      Gnetopsida
Divisi ini meliputi 3 genera yaitu Gnetum, Epedhra, Welwitschia. Gnetum mempunyai 30 jenis meliputi tumbuhan yang berupa pohon dan merambat dengan daun yang tebal dan besar seperti kulit, menyerupai daun tumbuhan dikotil. Tumbuh di daerah tropis. Ephedra meliputi 35 jenis, pada umumnya berupa tumbuhan semak dengan daun kecil seperti sisik dan batang bersambungan satu sama lainnya. Tumbuh didaerah kering atau gurun. Welwitschia merupakan tumbuha berpembuluh paling aneh. Sebagian besar tubuhnya teertanam dalam tanah berpasir. Bagian yang muncul di atas tanah berupa cakram besar berkayu berbentuk konkaf dengan dua daun yang berbentuk pita. Cabang yang menghasilkan strobilus tumbuh dari jaringan meristem yang ada di bagian tepi cakram. Banyak ditemukan di gurun. Anggota Gnetophyta mempunyai karakteristik seperti tumbuhan Angiospermae, misalnya antara strobilusnya dengan bunga majemuk pada Angiospermae, adanya trakea di dalam xilemnya, serta tidak adanya arkegonia pada Gnetum dan Welwitschia.
4.      Gingkopsida
Salah satu anggotanya adalah Ginkgo biloba, tanaman ini mudah dikenali karena bentuk daunnya seperti kipas dengan tulang daunnya yang bercabang menggarpu. Tingginya dapat mencapi 30 meter atau lebih, tanaman ini bersifat desiduos, daunnya berubahmenjadi berwarna keemasan sebelum gugur. Gynkgophyta mempunyai ovulum dan mikrosporangia yang terdapat pada individu yang berlainan. Ovulumnyaberpasangan pada ujung cabang pendek dan ketika masak menghasilkan biji yang berdaging.
Tumbuhan yang masuk ke dalam pinophyta mempunyai peran penting secara ekonomi, menarik secara biologi, dan familier diantara semua tumbuhan. Kelompok tumbuhan pinophyta banyak yang dimanfaatkan kayunya, sebagai tanaman hias, sebagai sumber makanan dan pengobatan. Selain itu, tumbuhan-tumbuhan ini juga berperan dalam pengendalian erosi, melindungi dari abrasi, hutan rekreasi, dan meruakan tumbuhan kayu pertama dalam suksesi kedua. Para ahli biologi tertarik dengan ttumbuhan pinophyta tersebut karena tumbuhan ini mempunyai keragaman bentuk dan struktur, pola distribusinya dari dulu sampai sekarang, dan fosilnya relativ lengkap terdokumentasikan.
Tumbuhan kelompok Pinophyta mempunyai ciri, (Triandari. 2009) yaitu: Memiliki habitus semak, perdu atau pohon, Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah, Berakar tunggang, Umumnya berupa pohon, dan Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.

III.   Alat dan Bahan
1.    Alat
a.    Pisau / silet
b.    Alat tulis

2.    Bahan
a.    Family Cycadaceae: Cycas rumphii (Pakis haji)
b.    Family Pinaceae: Pinus merkusii (Pinus)
c.    Family Gnetaceae: Gnetum gnemon (Melinjo)

IV.   Langkah Kerja
1. Alat dan bahan dipersiapkan terlebih dahulu.
2.  Spesimen tumbuhan yang ada dalam hal habitus, pola percabangan, dan bentuk/segi penampang melinttangnya diperhatikan dan diamati.
3.  Daunnya dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk dan tepi daunnya di amati.
4.   Reproduksinya diamati dan dibandingkan, yaitu: letak dan bentuk strobilus ketiga tumbuhan tersebut.
5.  Letak dan bentuk makrosporofil dan mikrosporofil ketiga tumbuhan tersebut diamati dan dibandingkan.
6.  Bagian-bagian tumbuhan digambar, yaitu: percabangan tumbuhan, strobilus jantan dan betina, makrosporofil dan mikrosporofil dan diberi nama bagian-bagian tumbuhan tersebut.

V.  Hasil Pengamatan


VI.   Pembahasan
Praktikum petama kali ini yaitu mengenai ordo Pinophyta. Menurut Triandani, 2009 menyatakan bahwa tumbuhan Pinophyta mempunyai ciri-ciri memiliki habitus semak, perdu atau pohon, bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah, berakar tunggang, umumnya berupa pohon, serta mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Spesimen yang diamati pada praktikum kali ini yaitu Cycas rumphii (Pakis haji), Pinus merkusii (Pinus), dan Gnetum gnemon (Melinjo).
Pengamatan pertama dilakukan pada spesimen Cycas rumphii (Pakis haji). Cycas rumphii (Pakis haji) dilihat berdasarkan batangnya yaitu merupakan habitus pohon dan memiliki percabangan monopodial karena sumbu utama batang dari bawah hingga atas terlihat jelas. Sedangkan dilihat berdasarkan daunnya yaitu berjenis majemuk atau tunggal, berbentuk ensiformis sedikit lonjong dan runcing pada ujung daunnya, pertulangan daunnya sejajar karena letaknya berhadapan antra sisinya, tepi daunnya rata, dan pangkal daunnya dekuren atau daunnya sedikit langsung menempel pada batang.
Letak strobilus pada Cycas rhumpii (Pakis haji) jantan yaitu terminal atau berada dibagian atas. Sedangkan letak strobilus pada Cycas rhumpii (Pakis haji) betina yaitu axiler atau berada pada ketiak. Jumlah mikrosporofil pada Cycas rhumpii (Pakis haji)  yaitu sebanyak satu dan terletak pada bagian terminal atau bagian ujung atas. Sedangkan makrosporofilnya terletak pada bagian terminal. Distribusi seksnya yaitu dioecious karena pada saat pengambilan strobilus pada satu tumbuhan hanya ditemukan satu jenis strobilus saja.
Manfaat dari Cycas rhumpii (Pakis haji), bijinya dapat dimakan, diolah menjadi tepung. Biji mentah beracun. Daun yang paling muda dimakan sebagai sayur. Batangnya dapat menghasilkan semacam sagu. Tapal dari biji dan pepagan dipakai untuk menyembuhkan pegal-pegal dan gangguan kulit. jenis ini juga penting sebagai tanaman hias. Getah Cycas rumphii (Pakis haji) berkhasiat sebagai obat disentri, rambut batangnya untuk mengobati luka baru dan daunnya untuk pembersih darah sehabis melahirkan. (Phika, dkk. 2011)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVZ_oPJD5JurA6vsYvWxqx1rDy0DD_Z5e-i9vPvB3kzyhlTi5K6skPdLrxpRuIwJ2d5wUhhIcvdhWTGZGI_JI2__0F-5LqW7LxZteNyj_Hcl8JwcEoe5lFtu8Lx-NF0EvvEFXapeqAX5P4/s1600/01.pngKingdom  : Plantae
Divisio      : Pinophyta
Classis      : Cycadopsida
Ordo         : Cycadales
Family      : Cycadaceae
Genus       : Cycas
Species     : Cycas rumphii

Pegamatan kedua dilakukan pada spesies Pinus merkusii (Pinus). Pinus merkusii (Pinus) dilihat dari batangnya yaitu merupakan habitus pohon, memiliki percabangan monopodial karena sumbu utama batang dari bawah hingga atas terlihat jelas, dan berbentuk bulat.  Sedangkan dilihat berdasarkan daunnya yaitu berjenis majemuk atau tunggal, letaknya dekuren, berbentuk seperti jarum, tidak terdapat pertulangan daun, ujung daun akutus atau lancip, dan tepi daunnya trunkatus.
Letak strobilus pada Pinus merkusii  (Pinus) jantan yaitu terminal atau berada dibagian atas. Sedangkan letak strobilus pada Pinus merkusii (Pinus) betina yaitu axiler atau berada pada ketiak. Jumlah mikrosporofil pada Pinus merkusii  (Pinus) yaitu sebanyak delapan puluh dan terletak pada bagian terminal atau ujung atas. Sedangkan makrosporofilnya terletak pada bagian axiler atau ketiak. Distribusi seksnya yaitu monoseus karena pada saat pengambilan strobilus pada satu tumbuhan hanya ditemukan dua jenis strobilus.
Pinus merkusii (Pinus) mempunyai banyak manfaat buat Manusia misalnya sebagai Obat, hasil dari getah pinus itu bisa menghasilkan minyak terpentin yang mengandung salah satu isomer hidrokarbon tak jenuh dari C10 H16 terutama monoterpene alfa-pinene dan beta-pinene, biasanya digunakan sebagai pelarut untuk mengencerkan cat minyak, bahan campuran vernis yang biasa kita gunakan untuk mengkilapkan permukaan kayu dan bisa untuk bahan baku kimia lainnya. (Phika, dkk. 2011)

Kingdom              : Plantae
Divisio                  : Pinophyta
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTityIbMzsWFenY6H5JCHPJkAhfG33peoZtLNW8wJSY79kTDu897SIu3Uc1rahI4usToRycHWYTqIFdMeoVzYKaNjak5gRyWdS2Uz9XswTUGyGx5ei_SCecg8izPOym9hij4AnxuinKEex/s1600/4.pngClassis                  : Coniferopsida
Ordo                     : Pinales
Family                  : Pinaceae
Genus                   : Pinus
Species                 : Pinus merkusii




Pengamatan pertama dilakukan pada spesimen Gnetum gnemon (Melinjo). Gnetum gnemon dilihat berdasarkan batangnya yaitu merupakan habitus pohon dan memiliki percabangan sipodial karena lurus. Sedangkan dilihat berdasarkan daunnya yaitu letaknya berhadapan antara sisinya, berjenis majemuk atau tunggal, pertulangan daunnya menyirip, tepi daunnya rata, dan pangkal daunnya petiolatus atau berbentuk jorong dan terdapat cabang batang untuk menempel pada batang indukya.
Letak strobilus pada Gnetum gnemon jantan yaitu terminal atau berada dibagian ujung atas. Sedangkan letak strobilus pada Gnetum gnemon  betina yaitu axiler atau berada pada ketiak. Jumlah mikrosporofil pada Gnetum gnemon yaitu sebanyak enam  dan terletak pada bagian terminal atau pada bagian ujung atas. Sedangkan makrosporofilnya terletak pada bagian axiler dan berjumalah lima. Distribusi seksnya yaitu monoseus karena pada saat pengambilan strobilus pada satu tumbuhan ditemukan dua jenis strobilus.
Manfaat melinjo yaitu kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan alat rumah tangga sederhana, daun mudanya digunakan sebagai bahan sayuran (misalnya pada sayur asem). Bunga (jantan maupun betina) dan bijinya yang masih kecil-kecil maupun yang sudah masak dijadikan juga sebagai sayuran. Biji melinjo juga menjadi bahan baku emping, kulitnya bisa dijadikan abon kulit melinjo. (Phika, dkk. 2011)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjig7cxfUon6x-WVJptmHbRxAMi46K3gf8yUutJMQFwbm7-z_jU4PEbZlfwqywCNMIr8i40iyMjS80lbmAs1Tj5xHcz1l2aU55ya2Wk2YdgE-1A1rCNSXj622Myb7a1GLng0HdyKTlBDNfw/s1600/2.pngKingdom              : Plantae
Divisio                  : Pinophyta
Classis                  : Gnetopsida
Ordo                     : Gnetales
Family                  : Gnetaceae
Genus                   : Gnetum
Species                 : Gnetum gnemon



VII.     Kesimpulan
Berdsarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.      Spesimen Cycas rumphii (Pakis haji) mempunyai ciri pada batangnya yaitu berbentuk silindris.
2.      Spesimen Pinus merkusii (Pinus) mempunyai ciri pada batangnya yaitu berbentuk bulat.
3.      Spesimen Gnetum gnemon (Melinjo) mempunyai ciri pada batangnya yaitu berbentuk membulat.
4.      Kelas Cycadopsida berupa habitus menyerupai palma, batang berkayu, tidak atau sedikit sekali bercabang, teras besar, empulur korteks tebal dan mengandung saluran resin.
5.      Kelas Pinopsida atau Coniferopsida yaitu tanaman berupa pohon, daun berbentuk jarum, serta ada yang berumah satu dan berumah dua.
6.      Kelas Gnetopsida yaitu tumbuhan yang berupa pohon dan merambat dengan daun yang tebal dan besar seperti kulit, menyerupai daun tumbuhan dikotil.






Daftar Pustaka

Campbell, A Neil. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang : UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Andryana. 2008. Pinophyta. http://dreycaem.blogspot.com (diakses pada tanggal 05 April 2015 pukul 13.00).
Phika, dkk. 2011. Makalah Pakis Haji. http://phikaainnadyahasan.blogspot.com (diakses pada tanggal 05 April 2015 pukul 13.00).
Triandari. 2009. Tumbuhan Pinophyta. http://triandari09.blogspot.com (diakses pada tanggal 05 April 2015 pukul 13.00).
Wikipedia. 2012. Tumbuhan Runjung. http://id.wikipedia.org (diakses pada tanggal 05 April 2015 pukul 13.00).
                                                                                        

















Pertanyaan
1.    Tuliskan ciri-ciri khusus tumbuhan yang termasuk pada Divisi Pinophyta?
2.    Jelaskan perbedaan strobilus jantan dengan strobilus betina pada Cycas rumphii?
3.    Jelaskan perbedaan strobilus jantan strobilus betina pada Pinus merkusii ?
4.    Jelaskan perbedaan strobilus jantan strobilus betina pada Gnetum gnemon?
5.    Jelaskan perbedaan spesies tumbuhan yang terdapat pada kelas Cycadopsida, Coniferopsida, dan Gnetopsida?
6.    Bagaimana proses pergiliran keturunan yang terjadi pada Cycas rumphii, Pinus merkusii, dan Gnetum gnemon? Jelaskan dengan gambar?



Jawaban
1.    Ciri khusus tumbuhan yangtermasuk Pinophyta ialah memiliki biji yang terbuka berupa strobilu.
2.    Strobilus jantan Cycas rumphii terdapat di tengah dan berbentuk mengerucut. Sedangkan pada betina berlekuk-lekuk pada sisinya seperti keris dengan bulatan hijau besar pada ketiak sisi tersebut.
3.    Strobilus Pinus merkusii jantan memanjang dan ramping. Sedangkan betina lebih besar agak membulat, oval, dan memiliki lekukan-lekukan.
4.    Strobilus Gnetum gnemon jantan yaitu memiliki bulatan kecil dan mengelilingi subu strobilus. Sedangkan pada betina lebih besar dan berbentuk lonjong.
5.    Perbedaannya yaitu pada Cycadopsida memiliki daun majemuk, batangnya berjenis Monopodial dan distribusi seksnya dioecious. Sedangkan pada Coniferopsida, memiliki daun majemuk berbentuk jarum dengan batangnya berjenis monopodial dan distribusi seksnya monoceous. Kemudian pada Gnetopsida, daunnya tunggal bertulang daun menyirip, termsauk kedalam simpodial dan distribusi seksnya dioecious.
6.    Pergiliran keturunan antara ketiga tumbuahn tersebut jelas. Terdiri dari dua fase, yaitu sporofit dan gametofit. Pada tumbuhan yang menghasilkan strobilus, tumbuhan tersebut berarti sedang dalam fase sporofit. Sedangkan ketika tidak ditemukan strobilus, maka fase yang sedang terjadi ialah fase gametofit. Pada saat terjadi fertilisasi, serbuk sari dari strobilus jantan akan berkecambah pada ovul yang terbuka dan selanjutnya akan menembus jaringan ovul. Berikut ini adalah gambar pergiliran keturunannya:


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMGORiUQlA34ITYVMQLAKXRDio1QDA8I5WAsTT1rhvX8AWL8FJpuTbSvNH7RSF4WLWK9oTdetAlJq4BhOERMimKTXV-F8CdoAuDBvWGUgasVfiwQ0s9dbjvi6CZ40344_YmJW15OyX6mtp/s320/6.png
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar